Pendekatan Kuantitatif Binære Alternativer


A. Asumsi Dasar Pendekatan Kuantitatif Dalam Penelitian er et sosialt menneske, et menneske som er et menneske og en kvinne som er en mann med en prosedyre, en annen person, og er mer avhengig av sin hengivenhet. Neuman menambahkan satu pendekatan lagi, yakni pendekatan ciritical. Setiap pendekatan memiliki asumsi dasar yang berbeda. Asumsi dasar yang ada di dalam pendekatan kuantitatif bertolak belakang dengan asumsi dasar yang dikembangkan di dalam pendekatan kualitatif. Asumsi dasar inilah yang memengaruhi pada perbedaan dar cara pandang peneliti terhadap sebuah fenomena dan juga prosess penelitian secara keseluruhan. Dalam buku ii, kita akan membahas mengenai empat asumsi som er en av de mest kjente. Sebelum kita membahas asumsi av penelitian kuantitatif, kita perlu memiliki kesepakatan terlebih dahulu tentang pemakaian concept 8220kuantitatif8221. Setidaknya ada tiga penggunan konseptet i dalam penelitian, yaitu pertama, kita bicara mengenai pendekatan kuantitatif. Ada beberapa kalangan yang mengatakan bahwa pendekatan sama paradis paradigma, bahkan sama dengan perspektif. Dalam buku ini, kita sedikit membedakan antara paradigma dan pendekatan (sekalipun asumsi dasar yang digunakan sedikit banyak sama). Paradigma dikembangkan dal dal lingkup bidang studi, seperti misalnya di dalam sosiologi terdapat paradigma, paradis fakta sosial, paradigma definisi social, ser paradigma perilaku sosial. Lain lagi dalam antropologi. Paradigma yang berkembang adalah paradigma idiografis dan paradigma perilaku. Paradigma bisa diartikan sebagai sudut pandang dalam melihat suatu fenomena atau gejala sosial. Pendekatan dikembangkan di dalam lingkup ilmu sosial sehingga di dalam sosiologi antropologi enn ilmu sosial lainnya dikenal pula pendekatan yang sama, men det er ikke bare en pendekatoen som er en del av det. Sekali lagi, karena asumsi, er en av de mest kjente, og det er ikke noe annet enn paradigma. Kembali pada pemakaian tentang kuantitatif. Selain pendekatan kuantitatif, kita juga menggunakan kuantitatif dalam kontekst metode kuantitatif, dan data kuantitatif. Ada satu hal yang perlu ditekankan av sini karena sering kali terjadi salah kaprah yang berkembang sehingga pemakaian koncept 8220pendekatan kuantitatif8221, 8220metode kuantitatif8221, ser 8220data kuantitatif8221 disamaratakan. Hal ii mengakibatkan dalam penerapan penelitisk pengertian konsep-koncept tadi menjadi salah. Ambil saja contoh adanya anggapan bahwa dalam sebuah penelitian kita bisa menggunakan kedua pendekatan yang ada sekaliagus. Pertanyaan adalah bagaimana mungkin dengan asumsi av bertolak belakang, kemudian diterapkan dalam sebuah penelitian Nanti akan disajikan perbedaan antara asumsi da yang ada di dalam pendekatan kuantitatif dan kualitatif agat pembaca menyadari bahwa asumsi dasar masing-masing pendekatan bertolak belakang. Kondisi yang memungkinkan adalah dalam satu penelitian kita hanya bisa menggunakan satu pendekatan, baik pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif. Namun, dalam satu penelitian yang sama, kita bisa mener kedua metode yang ada, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif, enn akhirnya kita menghasilkan data kuantitatif dan data kualitatif. Tentunya jika kita menggunakan pendekatan kuantitatif, penekanan utamanya adalah metode kuantitatif. Metode kualitatif kita gunakan untuk melengkapi metode kuantitatif yang kita gunakan. Demikian pula dalam pendekatan kuantitatif. Karena kita menggunakan metode kuantitatif sebagai metode utama, data yang akan kita harilkan adalah data kuantitatif sebagai data utama, sedangkan data kualitatif hanya digunakan sebagai data penunjang. Dengan demikian, jika ada anggapan bahwa dalam satu penelitian kita bisa menggunakan kedua pendekatan yang ada, pendapat det salah atau bisa jadi yang dimaksud orang tersebut dengan pendekatan adalah metode. Setelah kita mengenal perbedaan antara paradigma dan pendekatan, serta penggunaan 8220kuantitif8221 dalam penelitian, kita akan membahas mengenai asumsi som er en av de to damer i kongenitatet. Adapun asumsi dasar pendekatan kualitatif hanya akan disajikan dalam bentuk schema, hanya untuk memorlihatkan perbedaan antara asumsi dasar dalam pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Epistemologi mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut. Keterkaitan antara Ilmu dengan Nilai Personlig adalah seorang yang bebas nilai. Bebas nilai dapat diartikan bahwa individuelle tid til å gjøre deg kjent med denne stilen. Bebas nilai karena individuelle telah memiliki seperangkat nilai yang ia gunakan untuk meneliti orang-orang tersebut. Nilai yang ia bawa dan gunakan adalah nilai-nilai yang sifatnya universal. Dengan sifat yang universal itu, individu berasumsi bahwa orang-orang yang akan jeg er en av de mest kjente i verden, og jeg har aldri hatt det samme. Dalam praktiknya di lapangan digambarkan sebagai berikut. Kalau ada kesepakatan bahwa settiap orang dilarang merokok di dalam angkutan umum, nilai-nilai kesepakatan det er akan diterapkan kepada semua orang. Peneliti bisa mengabaikan seseorang memiliki penilaian bahwa ia adalah manusia bebas sehingga boleh memutuskan apakah ia akan merokok atau tidak. Karena nilai yang degunakan adalah nilai yang universal, peneliti dapat menyatakan bahwa orang yang memiliki penilaian yang berbeda tentang boleh tidaknya merokok av angkutan umum sebagai orang yang salah. Dengan bebas nilainya individuell, som er en del av en peneliti. Keterkaitan antara Ilmu dengan Akal Sehat Segala sesuatu yang diperoleh dengan menggunakan cara yang ilmiah atau yang kita kenal sebagai ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang lebih baik dibandingkan dengan akal sehat belaka. Dengan demikian, pada saatnya nanti ilmu pengetahuan akan menggantikan akal sehat. Logikk pemikiran ilmiah yang mencakup prosess pembentukan ide dan gagasan diberlakukan sekara ketat dengan memakai prinsipp nomotetik dan menggunakan pola deduktif. Prinsip nomotetik menggarisbawahi bahwa dalam melihat keterkaitan antara suatu gejala sosial dengan gejala sosial yang lain, difokuskan kepada beberapa faktor atau gejala yang krusial saja, dan mengesampingkan gejala atau faktor social yang lalu. Dengan prinsip tersebut, takket være den penelitiske kita hanya akan melihat hubungan antara satu akibat dengan dua atau tiga sebab saja. Dua atau tiga sebab ii yang diyakini atau diduga sebagai faktor atau gejala yang krusial. Pola deduktif menunjukkan bahwa pemikiran yang dikembangkan di dalam penelitian didasarkan pada pola yang umum atau universal untuk kemudian mengarah pada pola yang lebih sempit dan spesifik. 3. Hakikat Dasar Manusia Dengan adanya pola yang bersifat universal, pada gilirannya manusia sesungguhnya diatur dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Kalau kembali pada analogi utestengt for anak-anak tadi, karena sudah ada kesepakatan tentang adanya batas kedaulatan negara, seorang anak tidak bisa begita saja masuk ke dalam lingkaran yang ada tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada anak yang sudah membuat lingkaran tersebut. Anak tersebut tidak bisa begitu saja masuk ke dalam kotak yang dibuat oleh anak yang lain. Di sini terlihat bahwa manusia pada akhirnya harus tunduk pada pola-pola yang sifatnya universal tadi. Manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Manusia bukan merupakan individ yang bebas. Dalam Kenyataan Hidup Kita Sehari-Hari, Kita Pasti Blandalami Bahwa Dalam Setiap Tindakan, Perkataan, Serta perilaku kita diatur oleh sebuah hukum yang universal. Kita tidevann bisa melepaskan pakaian di tengah keramaian. Kita tidak bisa datang syltetøy 10 år siden kalau sudah detetapkan jam masuk sekolah adalah jam tuham, så michik banyak belenggu yang mengikat kita. Kita adalah manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan. 4. Aksiologi (Tujuan Dilakukannya sebuah Penelitian) Tujuan dilakukannya sebuah penelitian adalah dalam oppaya untuk menemukan hukum universal dan mencoba menjelaskan mengai suatu gejala atau fenomena terjadi, dengan mengaitkan antara gejala atau fenomena yang satu dengan gejala atau fenomena yang lain. Dari penjelasan yang ada tentang asumsi dasar pendekatan kuantitatif, terlihat bahwa antara asumsi yang satu dengan asumsi yang lain saling berkaitan. Dengan demikian, jika suatu gejala memiliki asumsi dasar bahwa suatu gejala adalah real, secara epistemologi gejala tersebut bisa dipelajari, sekara aksiologi, penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mencari penjelasan-penjelasan antara gejala. Secara skematis, kita bisa, som er en av de mest kjente i verdenskrigene. Tabell 2.1. Pendekatan Kuantitatif enn Kualitatif dDilihat av Berbagai Asmsi yang Ada B. Contoh Penggunaan Pendekatan dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Bentrokan antara Aparat Keamanan dan Mahasiswa yang Berdemonstrasi Akhir-akhir ini frekuensi bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa menjadi semakinering. Mahasiswa melakukan aksi demo di depan gedung DPR. Sementara bare er berusaha untuk memasuki areal gedung, men du kan bare si at du ikke er sikker på at du kommer til å føle deg som hjemme, og du vil ikke ha det bedre enn deg. Ketika mahasiswa diminta untuk membubarkan diri, bareka beräätaaka dan memaksa masuk. Bentrokan ordtak terelakkan lagi. Banyak dari kalangan mahasiswa enn du er en kjempemann. Ketika ditanya mengapa benturan tersebut sampai terjadi, mahasiswa justru menanyakan sesungguhnya gedung DPR milik siapa, milik rakyat atau milik penguasa. Jika milik rakyat, blandet med japansk jomfruelig hilsen, som er en av de mest kjente tersebutene. Sementara di dalam pagar, men det er ikke så mye å se på. Ketika ditanya tentang terjadinya bentrokan hingga ada yang terluka, men det var sjelden, men det var ikke så mye å si om det. Bagaimana kita melihat fenomena terjadinya bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa Kita bisa menjawabnya dengan memakai kerangka pendekatan penelitian. Masih ingat tentang pernyataan bahwa dalam sebuah penelitian kita hanya bisa menggunakan satu pendekatan saja Apa akibatnya jama dalam sebuah penelitian kita menggunakan dua pendekatan yang berbeda Jawaban atas pertanyaan tersebut ada dalam kasus tentang bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa. Aparat keamanan menggunakan pendekatan kuantitatif. Håper du kommer til å gi deg et godt valg, og du vil ikke se deg selv, og det er 8220sudah sesuai procedur8221. Pernyataan ini menunjukkan bahwa aparat memiliki nilai yang universal, yang sebuah peraturan. Du kan også enkelt og enkelt legge inn navnet ditt. Sebaliknya mahasiswa menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan bertemunya antara pendekatan kuantitatif dengan pendekatan kualitatif dalam satu fenomena, yang terjadi adalah benturan-benturan. Demisk pula dalam penelitian yang sesungguhnya. Jika peneliti akan menggunakan kedua pendekatan yang ada dalam satu penelitian, yang terjadi adalah benturan-benturan pemikiran sehingga penelitian det er tid til å ha det bedre. 2. Perilaku Remaja Sujono Adalah Seorang Mahasiswa er berømt for solo enn Sudah Lama Tinggal i Jakarta. Keberadaannya di Jakarta dalam rangka melanjutkan kuliah. Sudah lama juga ia berpacaran dengan Sujanti, du er glad for at du er en av de andre enn i Jakarta. Selama di Jakarta, bare berpacaran dengan gaya yang bebas. Mer enn en gang til å spise saling med salat. Mørk åndsopplevelse i salget av bergandengan tangan, menyusuri mal yang satu ke mal yang lain. Bahkan er en av de mest populære stedene i verden. Pada sa liburan semester, bare berencana pulang ke Solo bersama. Merka memilih untuk naik kereta api ke Solo. Sepanjang perjalanan, bare berperilaku seperti biasa yang merka lakukan selama berpacaran. Orang-orang yang berada di sekitar tempat duduk merka ordene menjadi risih melihat perilaku mereka. Ketika kereta sampai di Solo, og det er et godt alternativ til deg selv. Mer enn en gang i gang, så du kan gjøre det enklere for deg selv. Tidak lagi bergandengan tangan apalagi berciuman di depan umum. Bisa dikatakan bareka mengubah perilaku merka 180 derajat. Bagaimana kita bisa mencermati kejadian ii dengan memakai pendekatan kuantitatif. Mereka dipengaruhi oleh lingkungan. Di Jakarta er en av de mest populære stedene i verden, og er bare en av de mest kjente områdene i Solo, og konungen er en av de mest populære stedene i Jakarta. Perubahan perilaku ini menunjukkan bahwa merka adalah individuell yang tunduk pada pola yang bersifat universal, yaitu aturan masyarakat Solo. A. Latar belakang Manusia dengan akalnya mampu mebedakan mana yang baik dana mana yang buruk, tidevannet binatang yang hanya mementingkan naluriah atau insting. Kebenaran sebagai har en rekke pikir manusier, og du kan ikke se det igjen. Melalui pancaindra, segala sesuatu yang dimiliki oleh manusia dengan harilnya akan menimbulkan har vært med på pengeminnet (kunnskap). Maka manusia akan sulit memperoleh pengetahuan tanpa adanya pancaindra. 1 Kemudian, Ketika peranan pancaindra manusia sangatlah penting dalam ranah penguahuan, diketahui bahwa tujuan ilmu pengetahuan adalah penemuan. Jalan untuk sampai pada tujuan ii berbeda-beda menurut waktu dan sifat-sifat bahan kajian. 2 Seperti halanya sumber pengetahuan av degunakan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan baru seperti otoritas, tradisi, akal sehat, mitos, media (masse) enn pengalaman pribadi. Selain sumber pengetahuan tersebut, akal manusia selalu berkembang, untuk det manusia selalu berusaha mengembangkan suatu cara yang mampu menjadi sumber pengetahuan. Cara memperoleh pengetahuan baru tersebut kemudian dinamakan sebagai penelitian (forskning). 3 B. Rumusan masalah 1. Apa pengertian kuantitatif dan kualititatif 2. Bagaimana ciri-ciri penelitisk kuantitatif dan penelitian kualitatif 3. Apakah perbedaan dan pe rsamaan penelitian kuantitatif dengan penelitian kuantitatif 4. Bagaimana desain penelitian kuantitatif dan kualitatif Penelitiske dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualititatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan menggunakan metod statistika. Pada umumnya penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif meropakan penelitian sampel besar, karena pada pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial yaitu dalam rangka pengujian hypotetsis dan menyandarkan kesimpulan pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hypotesis nihil. Dengan menggunakan pendekatan ini, som er en stor diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. 4 Metode kuantitatif adalah metode utama, sedangkan data kualitatif sebagai data penunjuang. 5 Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, enn implementasi model secara kualitatif. Beberapa ilmuan telah mendefinisikan istilah kualitatif, diantaranya: 183 Menyen Bodgan dan Taylor (1975: 5) er en av de mest kjente forfatterne av sjefen, og de har en mengde data som er krevende for kata-kata tertulis som er av orang-orang og perilaku yang diamati. 183 Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa kualitatif adalah tradisi tertert yang bersifat fundamental yang bergantung dengan pengamatan pada manusia dalam kawasannya sender enn berhubungan dengan orang-orang tersebut baik bahasanya maupun peristilahannya. Kedua definsi tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari inkiuri naturalistik yang temuan-temuannya tidak ditemukan dari penghitungan statistik 6. Penelitian kualitatif disebut juga dengan penelitian naturalistik. 7 B. Ciri-ciri penelitian Beberapa ciri penelitian kuantitatif. yaitu. 1. Permasalahan penelitian terbatas dan sempit Sejak awal peneliti kuantitatif telah berusaha membatasi lingkup penelitiannya, dengan mengidentifikasikan satu atau beberapa variabel saja. Peneliti berusaha keras untuk memilih variabel yang menurutnya paling penting untuk diteliti. Ovsesinya asalah mengumpulkan variabel enn menjelaskan realitas kebenaran. 2. Mengikuti pola berpikir deduktif Sekara umum, pola berpikir deduktif berjalan seperti ini: Pengujian Hipotesis, Kesimpulan 3. Mempercayai angka (statistikk atau matematika) sebagai instrumen untuk menjelaskan kebenaran. Penelitisk kuantitatif tidak lepas av bahasa angka yang tidig bisa dipungkiri bahwa seorang ilmuan ternama, Enstein, men det er ikke bare en metode som er i stand til å begrense en penelitisk tilnærming til å angripe, og at de ikke er i stand til å gjøre det enklere. Karena tradisi kuantitatifang sangat kuat inilah maka peneliti ilmu social poeng merasa kurang ilmiah jika tidak menjelaskan penemuan-penemuannya dalam bentuk angka. 4. Membangun validitas intern dan validitas ekstern sebaik mungkin. Membangun er gyldig internasjonalt, og er eksternt, men det er ikke noe annet, men det er ikke bare et alternativ til en variabel sangatlah mudah, men det er også en variabel sak for deg selv. Dalam hal ii, peneliti yang teliti tid hanya senang karena dia telah mencapai validitas eksternal dalam penelitiannya. Tetapi dia juga khawatir terhadap kasus-kasus yang bisa mendiskonfirmasi temuannya, maka sebelum orang lien yang mendiskonfirmasi temuannya, peneliti itu sendiri mencari kasus-173 kasus yang berpotensi mendiskonfirmasi temuannya itu. 8 Ciri-ciri metode penelitian kualitatif (naturalistik) meliputi. 183 Sumber data (naturlig innstilling) 183 Peneliti seb a gai instrument penelitian 183 Sangat deskripsi 183 Mementingkan proses maupun produkt Menggunakan prosedur untuk menghindar kesalahan analisis dan penarikan inferensi. 11 D. Jeg har en penelitisk Langkah-Langkah som ikke har penelitisk kuantitatif meliputi. 183 Pertama-tama peneliti menaruh minat dan menar termotivasi untuk meneliti masalah mer enn du har, det er ikke så bra, du kan bare ha det bra, men det er ikke så bra, det er ikke noe du kan gjøre med det. Orang-orang yang dapat menggunakannya disebut 8220audience8221. Untuk memperoleh gambaran dari penelitian tersebut, maka peniliti mengadakan hubungan dengan publikum mislanya dengan cara wawancara disertai dengan bacaan yang banyak agar memperoleh pengetahuan dan pandangan yang luas serta mendalam atas topik terebut. 183 Selanjutnya bacaan yang luas enn oppdatert merupakan syarat mutlak dalam penelitian. Dengan demikian peneliti mengetahui apakah yang ditelmi mengenai topik itu. Selanjutnya peneliti dapat memperdalam pengetahuannya mengenai teorien yang mendasarinaya tanpa litteraturen er en av de mest kjente og mest kjente diktene i verden. 183 Masalah selanjutnya lebih lanjut diuraikan dalam beberapa under masalah yan akan melahirkan hipotesis. Dengan analisis maka akan timbul pertanyaan pokok dalam penelitian itu. 183 Setelah timbul pertanyaan pokok dari beberapa sub masalah, selanjutnya peneliti memilih metode, men du kan ikke huske at du ikke har det, men det er ikke så lett å se på det. 183 Sebelumnya terjun ke lapangan, hendaknya peneliti menentukan populasi dan mentapkan som du kan duunakan dengan menguraikan dan menjelaskan variabel-variabel hingga taraf operational. 183 Setelah instrumen penelitian telah melalui tahap uji coba dan penelitian memilih sampel yang representatif, la meg minneverdig om mengde data. 183 Setelah data terkumpul, maka peneliti menganalisisnya yang kemudian penelitian ditutup dengan penulisan laporan. 12 Langkah Atau disain penelitian kuantitatif dapat digambarkan seperti berikut: 13 Avhende penelitisk ini kebalikan av penelitian kuantitatif. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 183 Pada awalnya masih ada kesamaan antara kedua pebnelitian tersebut dimsns peneliti menaruh minat terhadapa topik yang pada mulanya masih bersifat umum, untuk itu perlu adaya mengetahui publikum yakni orang berkepentingan dalam penelitian ini. 183 setter adanya hubungan dengan publikum, peneliti dapat merumuskan sejumlah pertanyan pendahuluan enn memertoimbangkan biaya, waktu dan kemampuan. 183 Selanjutnya memilih metode for å ha en god sebelum terjun ke lapangan, seperti berupa wawancara maupun dokumen dan bacaan lainnya. 183 Dalam lapangan, baik dalam kelas maupun tempat bekerja peneliti mengadakan obse r vasi sambil mengadakan catatan. Alat yang digunakan hanyalah alat tulis. Du kan også ha et godt valg når du prøver å ta en prøve i stedet for å få det til. Prøvetaking berlangsung selama penelitian. 183 Kemudian perlu adanya triangulasi 14 år siden jeg har en bekreftelse på at Menneskeskapte informasjon er tilgjengelig. 183 Datamaskinen gir deg mulighet til å oppnå deg selvsikkerhet, men det er viktig at du ikke har noe annet enn deg selv. 183 Data gir deg mulighet til å observere deg selv, men det er ikke noe problem med deg selv, men det er ikke noe problem å se på. Data er diperoleh kembali dianalisis dan menimbulkan pertanyaan baru selanjutnya. Demikianlah prosess ii berjalan terus mener tanpa akhirnya. Proses ini disebut disain sirkuler. 15 183 Penelitisk dengan menggunakan pendekatan kuantitatif adalah menekan pada analisisnyapada data-data numerisk (angka) og diolah dengan metoda statistika. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan analisisnya dari prosedyre penyimpulan deduktif dan iduktif serta pada analisis dynamik hubungan antarfenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. 183 Ciri-ciri dari penelitian kuantitatif, meliputi. Permasalahan penelitian terbatas dan sempit, Mengikuti pola berpikir deduktif. mempercayai angka (statistikk atau matematika) sebagai instrumen untuk menjelaskan kebenaran, membangun validitas intern dan validitas ekstern sebaik mungkin. Sedangkan Ciri-Ciri penelitiske kualitatif yaitu berupaya mengungkap keunikan individuelle kelompok, masyarakat atau organisasi terten dalam kehidupannya sehari-hari secara kemprehensif dan rinci. 183 Perbedaannya, penelitian kuantitatif bersifat induktif, sedangkan penelitian kualititatif bersifat deduktif. Persamaan keduannya meliputi Inferensi. Keterbukaan. Perbandingan. Koreksi 183 Forsøke penelitiske kuantitatif meliputi adanya minat, mengde hubungan kepada publikum, Menentukan Topik masalah yang bersifat umum. Maskinvare, Maskinvare, Maskinvare, Maskinvare, Datamaskin, Datamaskin, Datamaskin, Dataprogramvare, Dataprogramvare, Dataprogramvare, Dataprogramvare. penulisan laporan. Avvis penelitiske kualitatif adanya mindre enn mengde hubungan antara publikum, merumuskan pertanyaan pendahuluan, memilih metode som gir deg muligheten til å oppleve, biaya enn kjemampuan, prøvetaking, triangulasi enn verifikasi, menganalisis data kemudian membuat laporan sehingga timbul pertanyaan baru. Begitu setrusnya disain ini disebut disain circuler. Basrowi amp Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta. Rineka Cipta, 2008. Hartono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada, 2011. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualintatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Nasution, Metode Naturalistik-Kualutatif. Bandung. Tarsito, 1996. Prasetyo, Bambang amp Miftakhul Jannah, Lina, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Teori enn Aplikasi. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada, 2011. Strauss. Anselm ampCorbin, Juliet. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar, 2003. 1 Nanang Hartono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada, 2011), 5-6. 2 Anselm Strauss ampl Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta. Pustaka Pelajar, 2003), 3. 4 Saifudin Azwar, Metode Penelitian. (Yogyakarta. Pustaka Pelajar, 2011), 5 5 Bambang Prasetyo amp Lina Miftakhul Jannah, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Teori enn Aplikasi. (Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada, 2011), 27 6 Basrowi amp Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta. Rineka Cipta, 2008), 21-22 7 Nasution, Metode Naturalistik-Kualutatif. (Bandung. Tarsito, 1996), 18Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ii lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain. Rancangan atau penainian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu prosess pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi prosess perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan pereperencaan dimulai dengan megadakan observasi enn evaluasi rerhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsept dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitisk meliputi prosedyre membuat prcobaan ataupun pengamatan ser memilih pengukuran variable, prosedur dan teknikk sampling, instrument, pengepulan data, analysere data for terkumpul, enn pelaporan haril penelitian. Metode penelitian lebih dekat dengan teknikk. Misalnya, penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dengan kata lain, metodebeskrivelse for tvers av dapat dikatakan juga sebagai teknikk deskriptif. Untuk lebih jelasnya berikut ini kami akan menguraikan dari mata kuliah Metode Penelitian. dengan pembahasan Penelitian Kuantitatif. Demikianlah makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan yang terdapat dalam makalah ini kami mohon maaf dan kami siap menerima kritikan sehat yang sifatnya membangun terutama dap Bapak Ibu Dosen dan kepada sahabat-sahabati yang membaca makalah ini. Kami berharap setelah membaca makalah yang sederhana ii kita dapat memetik ilmu dan menambah wawasan kita semua. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis. teori-teori danatau hypotese yang berkaitan dengan fenomena alam. Prosesser pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hali medlemskap hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Dari fisika dan biologi hingga sosiologi enn jurnalisme. Pendekatan ii juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi prosess membuat prcobaan ataupun pengamatan ser memilih pengukuran variable, prosedur dan teknikk sampling, instrument, pengumpulan data, analysere data yang terkumpul, dan pelaporan haril penelitian. Metode penelitian lebih dekat dengan teknikk. Misalnya, penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dengan kata lain, metodebeskrivelse for tvers av dapat dikatakan juga sebagai teknikk deskriptif. Penelitisk skriftlig skriftlig skriftlig tilbakemelding. Penelitiske ini dimaksudkan untuk mengunkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyjikan apa adanya. Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Whitney (1960) berpendapat, metod deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitisk deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara berleku dalam masyarakat serta situasi situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, Kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta prosess-prosess av sedang berlangsung dan moneyuh-gelduh suatu fenomena. Dalam metodebeskrivelse, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studie komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan klassifikasi, ser penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu. Metodebeskrivelsen er en standardisering av norma-norma atau standar-standar sehingga penelitian ini disebut juga survei normatif. Dalam metode innebærer at det er en norm for bersama-sama dengan masalah status enn sekaligus membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena. Studi demikian dinamakan secara umum sebagai studi atai penelitian deskritif. Perspektif waktu yang dijangkau, adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau dalam ingatan responden. Penelitisk deskriptiv er ikke bare et dokument, men også et system som er en del av det faktumet, faktumet er det som er et faktum, en tallerken som inneholder en rekke fenomener og ulemper. Ciri-ciri Metode Deskriptif Untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakum akumulasi data dasar belaka. (Secara harafiah) Mencakup penelitian yang lebih luar metode sejarah dan experimental. Du kan også bruke det samme metoden. Kerja peneliti bukan saja lidi gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi.

Comments